oleh Novriantoni
Kuatnya pengaruh Bassam membuat rezim Mursi dan kaum Salafi seperti duduk di kursi api. Satire-satire Bassam telah berfungsi sebagai desakralisasi Ikhwani dan penawar kultur ketakutan yang ditawarkan Salafi. Cara-cara Bassam dianggap bertuah melawan kultur otoritarian. “Lewat satire—bukan mobilisasi kekerasan—wibawa rezim otoriter lambat laun runtuh dan menunggu jatuh.” Demikian petuah novelis Mesir, Albert Cossery, dalam al-`Unf wa al-Sukhriyyah (Kekerasan dan Satire, 1964). Baca lebih lanjut →
oleh Novriantoni
Terpilihnya Hassan Rouhani, 64 tahun, dalam pemilu presiden Iran 14 Juni lalu, memberi kejutan bagi dunia. Kemenangan kubu moderat yang disokong mantan Presiden Mohammad Khatami dan Akbar Hashemi Rafsanjani itu—cukup mengejutkan karena beberapa hal. Pertama, dia bukan kandidat yang disokong Pemimpin Spiritual Ali Khamenei yang menjagokan Saeed Jalili. Kedua, meski dilumpuhkan dalam kekacauan pemilu 2009, kubu moderat ternyata mampu juga mengonsolidasi diri. Ketiga, di tengah arus radikalisasi di Timur Tengah, rakyat Iran justru menengadahkan wajah ke arah moderasi. Baca lebih lanjut →
VIVAnews – Status boleh buron, tapi hidup tetap enak. Sekilas itu yang tampak pada mantan Perdana Menteri (PM) Thailand Thaksin Shinawatra. Thaksin menjadi buron sejak dikudeta militer pada 19 September 2006. Saat kudeta terjadi, Thaksin berada di New York untuk menghadiri Sidang Umum PBB. Ia membatalkan pidatonya di forum PBB, dan terbang ke London dengan pesawat carteran Rusia. Baca lebih lanjut →
Rabu, 4 Desember 2013, 09:08 Andi Mallarangeng
Andi Mallarangeng
Pengantar Redaksi:
Sejak berada dalam tahanan KPK, Andi Mallarangeng punya lebih banyak waktu luang. Sambil menunggu pengadilan, ia mencoba memanfaatkan waktunya secara produktif dengan membaca dan menulis. Aturan KPK tak membolehkan penggunaan laptop, iPad dan semacamnya oleh para tahanan. Andi menulis artikel ini dengan tulisan tangan, dan kemudian disalin kembali oleh Redaksi VIVAnews agar bisa dinikmati oleh pembaca. Baca lebih lanjut →
LAODE IDA
KETIKA Angelina Sondakh (Angie) diperlama masa hukumannya (10 tahun) dan juga Gayus H Tambunan ditolak permohonan kasasinya oleh Mahkamah Agung (MA) sehingga tetap akan berada di hotel prodeo selama 30 tahun, saya membayangkan akan begitu tegangnya para koruptor lain (baik yang sudah jadi terpidana, masih dalam status tersangka, maupun yang belum terungkap kejahatannya) sehingga barangkali mereka akan alami “sulit tidur”.
Jantung akan berdebar kencang, tensi darah mereka akan spontan naik. Keluarga pun akan mengalami keresahan psikologis (psychological unrest). Tepatnya, kali ini (dan diharapkan terus diberlakukan) MA membuat kejutan atau terobosan hukum yang menjadikan para koruptor dan keluarganya itu dibuat “sakit seketika”.
Baca lebih lanjut →
Pancasila” Pemahaman Mengenai Quran
Sudut Pandang Seorang Muslim Liberal*
oleh Ulil Abshar-Abdalla
Sikap yang terbaik yang harus dikembangkan oleh umat Islam adalah menghargai keragaman tafsir itu. Ya, saya mengatakan di atas bahwa tafsir-tafsir tertentu yang saya anggap bertentangan dengan tujuan pokok Islam harus ditolak. Tetapi hak orang-orang tertentu untuk mengemukakan tafsir itu tetap harus dihargai.
Pada akhirnya, seleksi yang menentukan apakah sebuah tafsir diterima oleh zaman atau tidak adalah kesesuaian tafsir itu dengan semangat zaman tersebut, bukan palu kaum ortodoks. Wa-amma ma yanfa’u al-nasa fa-yamkutsu fi ‘l-ardl – hal-hal yangbermanfaat bagi manusia, tentu akan langgeng dan bertahan lama (QS 13:17).
Baca lebih lanjut →