Monthly Archives: Juni 2012

Otonomi Megalopolis


Irfan Ridwan Maksum

Bulan Juli nanti, ibu kota republik ini menghadapi perhelatan akbar. Pada akhir minggu pertama Juli dilangsungkan pemilihan kepala daerah untuk mencari sosok yang tepat, mampu, dan cerdas mengelola kota yang telah mengiringi perjalanan panjang bangsa Indonesia. Baca lebih lanjut

Posisi di Parpol Menjadi Modal

 

Jakarta, Kompas – Posisi di partai politik menjadi modal penting untuk bertarung di Pemilu Presiden 2014. Calon di luar partai politik, untuk dapat menjadi calon presiden, harus memiliki sumber daya yang besar dan akses ke media massa. Baca lebih lanjut

Posisi di Parpol Menjadi Modal

 

Jakarta, Kompas – Posisi di partai politik menjadi modal penting untuk bertarung di Pemilu Presiden 2014. Calon di luar partai politik, untuk dapat menjadi calon presiden, harus memiliki sumber daya yang besar dan akses ke media massa. Baca lebih lanjut

Demokrat Terancam

Susilo Bambang Yudhoyono Jadi Faktor Penentu
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Warga melintas di depan lambang Partai Demokrat di kawasan Rawamangun, Jakarta, Minggu (17/6). Berdasarkan survei terbaru yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia, elektabilitas Partai Demokrat turun dari 13,7 persen (survei Januari 2012) menjadi 11,3 persen. Baca lebih lanjut

Kader Jadi Mesin Uang Parpol Partai Politik Terus Menggalang Dana untuk Persiapan Pemilu 2014

Jakarta, Kompas – Partai politik terus menggalang dana untuk menghadapi Pemilihan Umum 2014. Salah satu caranya adalah dengan mengutip iuran dari kader partai yang menjadi kepala daerah dan wakil rakyat. Bahkan, ketua partai politik bisa dijadikan mesin uang.

Informasi yang dihimpun Kompas hingga Minggu (17/6) menunjukkan, hampir semua parpol mulai menyusun strategi untuk penggalangan dana. Hal itu terjadi karena Pemilu 2014 yang membutuhkan dana sangat besar tinggal sekitar dua tahun lagi.

”Kebiasaan Golkar selama ini, ketua umum berperan besar dalam pembiayaan partai. Sumber pembiayaan lainnya adalah dari sumbangan kader dan pihak lain yang tidak mengikat. Kebetulan Golkar juga memiliki banyak kader dari kalangan pengusaha. Mereka biasanya juga memberikan kontribusi cukup besar dalam pembiayaan partai,” kata Wakil Bendahara Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo di Jakarta, kemarin.

Karena itu, kata Bambang, salah satu tuntutan menjadi Ketua Umum Partai Golkar adalah memiliki akses terhadap sumber dana. Pasalnya, dibutuhkan biaya yang besar untuk menggerakkan partai. Baca lebih lanjut